Mengenal Pewarna pada Sablon Karet
Pewarna atau
bahsa bakunya zat warna adalah salah satu komponen penting pada proses sablon
dalam pembuatan kaos murah. Tanpa pewarna maka hasil sablonan yang kita
inginkan tidak akan sesuai dengan apa yang kita rancang sebelumnya. Guna menambah
pengetahuan kita terhadap tahap-tahap proses pembuatan kaos murah, berikut kami
sajikan pembahasan mengenai zat warna yang digunakan pada sablon rabber/karet.
Zat warna pigmen atau orang lebih mengenal dengan
nama dagang sandy (sendi) merupakan zat
warna yang dapat digunakan untuk mencap semua jenis bahan tekstil sehingga
banyak digunakan. Zat warna ini tidak mempunyai gugus pelarut atau gugus yang
dapat berikatan dengan serat. Sifat zat warna ini hanya menempel saja pada
permukaan kain dengan pengikat binder.
Karena sifatnya yang hanya menempel saja maka hasil yang
diperoleh mempunyai efek kaku. Dan untuk menghindari efek ini biasanya dalam
resep yang digunakan ditambahkan zat pelembut. Kelemahan lain yang ada pada zat
warna ini adalah ketahanan terhadap gosoknya yang jelek.
Zat warna
pigmen tidak mempunyai afinitas terhadap serat, maka fiksasinya kedalam serat diperlukan bantuan zat pengikat
yaitu binder yang digunakan. Kekuatan ikatan antara zat warna pigmen dengan serat tergantung pada
daya ikat dari binder yang digunakan. Oleh karena itu sifat fiksasi zat warna
pigmen dapat diaplikasikan pada semua
jenis zat warna termasuk diantaranya serat gelas. Ditinjau dari segi ekonomis,
metoda pencapan zat warna pigmen sangat
sederhana dan murah.
Zat warna
pigmen tidak mempunyai afinitas terhadap semua serat oleh karena itu maka
diperlukan zat pengikat yang akan membentuk lapisan film yang sangat tipis
diatas bahan dan membentuk ikatan dengan serat.
keterangan:
1) Lapisan film
yang terbentuk dari binder yang telah berpolimerisasi, tipis, transaran, dan
tidak berwarna, fleksibel sedapat mungkin membentuk ikatan silang (jaringan
tiga dimensi) dengan serat dan mampu melindungi zat warna.
2)
Kain
3)
Zat warna pigmen,
berada pada permukaan kain, dilindungi oleh lapisan film dan tidak terserap ke
inti serat sebagaimana pencapan dengan zat warna selain dengan zat warna
pigmen.
4)
Ikatan
silang, jaringan tiga dimensi dari lapisan film yang terbentuk sehingga zat
warna pigmen tidak dapat telepas dari serat
Pencapan dengan zat warna pigmen banyak dilakukan karena
memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1)
Dapat
digunakan untuk segala jenis serat dan serat campuran.
2)
Fiksasi hasil
pencapannya mudah karena hanya dengan proses pemanas awetan.
3)
Mempunyai
ketahanan sinar dan zat kimia yang cukup baik.
4)
Warna yang
dicapkan adalah warna yang terakhir sehingga mudah dalam menentukan warna.
5)
Dapat
dicapkan di atas kain yang berwarna dengan hasil yang cukup baik.
6)
Hasil
pencapan dapat disimpan dalam waktu yang agak lama sebelum mengalami fiksasi / pemanas
awetan.
7)
Tidak
memerlukan pengerjaan pencucian, penyabunan, oksidasi maupun steaming, sehingga
dapat menyingkat waktu proses dan tenaga.
8)
Hasil
pencapan dilihat secara visual akan memberikan warna yang cerah.
Rubber merupakan jenis tinta yang
paling umum dan paling sering digunakan. Merupakan jenis tinta textile berbasis
air/waterbase. Tinta Karet ini hampir
dapat digunakan untuk semua jenis bahan katun atau semi poliester. Kesalahan
umum dalam penggunaan tinta ini adalah adanya kebiasaan untuk menambahkan
binder sebagai bahan additive saat melakukan pencapan, dengan asumsi bahwa
binder membuat tinta karet lebih lambat kering di atas screen dan membuat hasil
cetak tidak luntur warnanya. Perlu diketahui bahwa binder sebenarnya berfungsi
untuk mengikat pigmen/biang/bibit warna yang sifatnya mirip dengan lem yang
dapat membuat tinta karet menjadi lebih lengket.
Pada prinsipnya, dengan penambahan
binder ke tinta karet maka tinta karet yang daya ikat terhadap pigmen warnanya
kurang dapat ditingkatkan. Hasilnya adalah pigmen warna tersebut tidak akan
luntur apabila dicuci. Tetapi, apabila digunakan secara berlebihan maka akan
menyebabkan tinta karet menjadi lebih lengket dari biasanya. Perbandingan yang
ideal adalah 9 : 1 , dimana untuk 1 kilogram pasta cap digunakan 900 gram tinta
karet dan 100 gram pigmen warna. Selanjutnya untuk mendapatkan hasil cetak yang
sempurna dan tahan lama perlu diperhatikan proses drying dan proses curingnya.
Sedangkan untuk mendapatkan hasil cap yang lebih mengkilap, maka pada saat
melakukan proses curing/hot press sebaiknya diberi kertas lilin/plastik
polimer.
Sedangkan untuk prinsip pengerjaan
sablon dengan tinta rubber harus sesuai dengan skema proses atau diagram
alirnya agar diperoleh hasil cap yang baik. Diagram alirnya yaitu :
0 Response to "Mengenal Pewarna pada Sablon Karet"
Post a Comment