Stagen yang Masih Lestari

Layaknya sebuah industri rumahan IKM tenun stagen ini dilakukan oleh hampir semua masayarakat di dusun ini. Setiap rumah paling tidak mempunyai satu sampai empat ATBM stagen. Aktifitas menenun umumnya dilakukan oleh perajin pada waktu luang saja karena pada dasarnya mata pencaharian utama di dusun ini adalah pertanian.
Pada awalnya tujuan kami mengadakan pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan baru dan memberikan keterampilan teknis untuk pengembangan produk tenun ATBM ke arah produk moderen. Hal tersebut kami dasarkan ke pada asumsi bahwa produk
stagen saat ini sudah jarang dipakai lagi sehingga pasarnya lambat laun akan berkurang, sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut nantinya perajin dapat berinovasi ke produk lain yag pasarnya masih bagus. Namun kenyataan yang kami temui di lapangan sangat berbeda dengan apa yang tim telah prediksi. Pasar tenun stagen sangat baik, bahkan sampai ekspor ke luar negeri. Dalam satu bulan saja kelompok ini tidak mampu memenuhi banyaknya permintaan pasar, dalam satu bulan kelompok yang beranggotakan sekitar 100 perajin ini hanya dapat memproduksi stagen sebanyak 200 kodi sedangkan permintaan pasar dalam satu bulan mencapai 600 kodi.
Berdasarakan kenyataan di atas dapat kami simpulkan bahwa produk tenun stagen mampu bertahan meskipun zaman telah berubah sedemikian rupa. Produk warisan budaya ini bahkan mampu menembus pasar ekspor menunjukan bahwa produk kita tak kalah bersaing dengan produk-produk dari Negara lain. Dan yang jelas kita sebagai generasi penerus tentunya menjadi tugas kita bersama untuk melestarikan apa yang telah diwariskan oleh nenek moyag kita.
,,,,,,salam.
0 Response to "Stagen yang Masih Lestari"
Post a Comment