Jangan Lupakan Hal Ini Dalam Membangun Personal Branding
Membangun personal branding dapat
dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya bisa dengan mepromosikan diri
melalui media social, buat blog/web, banyak bikin tulisan, dll (selengkapnya
dapat dibaaca diartikel kami di sini). Kesemua langkah tersebut bisa
meningkatkan personal branding dari diri kita. Kuncinya adalah konsisten
seperti kami sebuttkan pada artikel sebelumnya di sini.
Dalam uapaya membangun personal
branding, ada beberapa hal yang sering kita lupakan. Padahal hal tersebut
adalah salah satu kompenen penunjag menguatnya personal branding. Apa saja itu,
berikut kami paparkan beberapa hal yang sering kita lupakan dalam upaya
pembangunan personal branding.
Gunakan Nama yang Unik
Personal branding sangat tergantung
dari pemilihan nama, kadang kala nama yang unik akan mudah diingat oelh orang
ketimbang nama yang umum digunakan. Jika kita membangun personal branding
dengan menggunakan blog/website pribadi, pemilihan nama yang unik, singkat, dan
jelas akan cenderung diingat oelh public atau mitra kita.
Dalam pemiliha nama sebagai personal
branding ada baiknya memilih nama yang dapat mempresentasikan diri kita. Bisa
megambil tema sesuai bidang yang kita kuasai, semisal kita ahli dibidang masak
memasak bisa pakai nama “super koki” atau nama yang lainnya. Dalam pemilihan
nama juga bisa dipertimbangkan dengan menggunakan nama-nama di luar mainstream
kita, semisal “Boss Malas”. Dengan nama ada kata malas, kebanyakan orang akan
mengesankan negative terlebih dahulu. Tapi tidak masalah, justru dari hal
tersebutlah orang akan cenderung mengingatnya. Kebanyakan orang aka terkesan
hanya pada dua hal, baik sekali atau jelek sekali. Jadi jangan pernah takut
dalam memilih nama guna membangun personal branding kita.
Jangan Mengubah-ubah Nama
Seperti kami jelaska diatas,
sekiranya kita sudah menemukan nama yang tepat buat kita, gunakan nama tersebut
dengan konsisten. Pakai nama tersut dalam setiap kesempatan yang ada.
Merubah-rubah nama hanya akan membingunkan public. Public juga akan cenderung
menilai integritas kita diragukan hanya karena sering merubah nama. Usahakan
gunakan nama tersebut satu kali dan konsisten. Jika kita belum yakin akan
penggunaan nama tersebut, ada baiknya kita jangan terlalu cepat menggunakannya
di public, terus cari alternative nama yang lain dulu sampai kita benar-benar
yakin akan menggunakan nama tersebut.
Setelah kita yakin akan penggunaan nama
sebagai personal branding, gunakan nama tersebut di semua identitas kita. Dari
mulai kartu nama, media social seperti facebook, twitter dll, website dan
lainnya. Usahakan selalu gunakan nama tersebut sebagai username dalam setiap
akun yang kita punya di internet. Penggunaan nama yang sama tersebut sangat
berguna jika kita aktif di dunia internet. Google dengan mudah akan mengindeks
nama tersebut di mesin pencari, bahkan akan memberikan peringkat no 1 jika kitakonsisten
dan trafic di sosial media kamu padat.
Jangan Lupa Gunakan Jargon/Tageline
Dalam upaya membangun personal
branding, selain penggunaan kata yang unik, penggunaan jargon yang tegas akan
jauh lebih efektif dalam membidik pasar sasaran. Jargon/tageline dapat berupa
kalimat yang dapat menekankan tentang apa yang menjadi keahilan atau kapasita
kita. Kebanyaka diatara kita menilai bahwa jargon/tagline tidak terlalu penting
buat pembangunan personal branding kita, namun sejatinya jargon mampu memberikan
efek yang besar sekali terhadap personal branding.
Banyak jargon/tageline yang dapat
kita liat dalam kehidupan sehari-hari, terutama kita temui di iklan produk, di
televisi, internet, media outdoor, media cetak, dll, ataupun untuk
keperluan seperti kampanye sosial. Jargon tersebut sengaja diciptakan untuk
menguatkan brand dari produk yang diiklankan. Jargon yang sering diulang secara
terus-menerus dapat tertanam di memori public yang kita sasar. Beberapa contoh
jargon/tagline yang sering kita dengar dalam keseharian seperti “Bersih
bersinar, sunlight…”, “Apapun, Makanannya… Minumnya TEH
BOTOL SOSRO“, “Asal YAMAHA Yang Lain Makin Ketinggalan”
dll. Semakin sering publik mendengar jargon kita semakin terkenal kita dimana
publik.
Simbol Dapat Mempresentasikan Kita
Selain penggunaan jargon/tageline,
ada baiknya kita memikirkan untuk menggunakan symbol. Symbol bisa berupa logo,
icon, index, avatar dll. Kenapa kami menyarankan penggunaan symbol, selain
audio, penampakan visual juga sangat berpengaruh guna memasarkan produk/jasa,
hal ini juga berlaku bagi pembangunan personal branding.
Pendekatan marketing degan
menggunakan media visual jauh lebih mudah dicerna oleh public dibandingkan
dengan promosi yang sekedar menggunakan kata-kata. Lantas bagaimana penggunaan
visual dalam upaya pengembangan personal branding? Penggunaan visual dalam
personal branding dapat menggunakan foto diri sebagai symbol. Dalam penggunaan symbol,
baiknya digunakan dengan konsisten juga, semisal kita adalah pengusaha sebuah
perusahaan roti gunakan logo yang sama disetiap kesempatan promosi yang kita
pakai baik itu poster, flyer, brosur, website, dimanapun. dan juga untuk
profesi yang lainnya.
Diskripsikan Tentang Profil Kita
Penggunaan nama, jargon, dan symbol dalam
pembangunan personal branding akan lebih lengkap jika disertai dengan deskripsi
mengenai profil siapa kita. Dalam pembuatan profil, semua detail tentang kita
baiknya dicantumkan sehingga akan mengenal kita dengan melihat biograpi kita, siapa
kita, berasal dari mana, apa yang kita lakukan, untuk apa kita lakukan hal itu,
keutungan apa yang publik bisa rasakan bila bekerja sama dengan kita, harapan
kedapan kita, dan masih banyak lain yang bisa kita tulis dalam profil singkat
kita. Dengan tujuan publik akan mengenal kita lebih dalam dan lebih dekat.
Semua proses pembangunan personal
branding membutuhkan waktu, tidak bisa dengan cara instan, perlu konsistensi,
kerja keras dan kesabaran dalam membangun citra diri. Yakinlah setelah kita
bisa melewatinya kita akan mudah dikenal orang.
0 Response to "Jangan Lupakan Hal Ini Dalam Membangun Personal Branding"
Post a Comment