Hadiah Terindah Tepat di Detik-Detik 26
24 Mei 2014, 20.30 WIB Kriiiiiing.... Kriiiingg.... Kriiiing bunyi salah satu HP dengan nomer CDMA kedengaran berbunyi di tengah perjalanan menuju ke rumah, selepas menjemput adik kuliah. Seperti biasanya memang, setiap malam minggu, Reni adik perempuan terahirku selalu minta diantar-jemput kuliah. Sebagai mahasiswa dan bekerja memang membuat fisik adik cenderung capek, makanya setiap malam minggu selalu minta diantar-jemput kuliah.
Ditengah-tengah mengendarai motor, hp saya liat, ternyata dari andri, rekan komunitas donor darah @bloodforothers regional Jogja (@bfojogja). Tanpa menunggu lama telp langsung saya angkat, karna yang sudah-sudah, telp dari dia selalu masalah yang penting.
Dalam telponnya, Andri mengatakan bahwa ada kebutuhan donor darah Apheresis golongan B. Saya diminta untuk berdonor, dengan sedikit ragu saya mengiyakan. Karna memang sekitar satu bulan yang lalu saya sudah donor darah WB (donor darah biasa), seingetku harus nunggu 70hari dari donor darah WB ke donor darah Apheresis. Seketika saya minta ke andri, suruh menanyakan ke Unit Pelayanan Tranfusi Darah (UPTD) RS dr Sarjito Jogja, bisa tidak saya yang baru donor WB satu bulan mau donor Apheresis. Telp saya tutup.
Beberapa menit kemudian, masih dalam perjalanan pulang, Andri menelpon lagi, dia bilang saya bisa donor Apheresis. Ok, saya berangkat, saya makan dulu, balasan saya ke Andri.
Sebelum berangkat, saya ajak adik sempatkan makan Pecel Lele Manggir milik salah satu rekan saya di cabang perempatan Seyegan, Sleman. Dalam suasana makan malam, sebenarnya saya masih ragu, benaran bisa tidak ini buat Apheresis, mengingat kondisi badan masih sedikit batuk dan 3harian yang lalu sempet minum obat. Namun, saya paksakan berangkat. Bismillah aja.
Selesainya makan kami berangkat ke UPTD Sarjito, 21.35 WIB tepat kami sampai di RS dr Sarjito. Langsung kami menuju UPTD, dan langsung dipersilahkan petugas (karna memang saya kenal baik dengan teman-teman UPTD) untuk masuk ke ruangan guna diambil sampel darah.
Sebelum sampel darah diambil, saya sempatkan bilang ke petugas UPTD guna kembali menegaskan bahwa saya sekitar satu bulan yang lalu sudah donor WB, diperbolehkan tidak buat Aphersis, selain itu saya juga masih dalam keadaan batuk, diperbolehkan tidak buat Apheresis?
Petugas langsung mengecek database saya sebagai pendonor, memang saya baru 27 hari dari donor darah WB terahir, kata petugas saya sudah bisa donor Aphersis. Soal batuk petugas menanyakan bahwa saya sedang minum obat tidak? Saya bilang sempat beberapa hari yang lalu. Hmmmmmm petugas bilang, coba kita cek dulu mas darahnya. Semoga sudah normal. Sampel darah diambil.
Menunggu cek laboratorium dan kroscek sampel darah sedikit memakan waktu yang agak lama, sekitar 40-60 menit. Ahirnya saya coba menghubungi Andri buat datang menemani saya donor. Donor Apheresis membutuhkan waktu yang cukup lama, proses donornya saja memakan waktu 1,5 jam sampai 2 jam, ditambah cek lab bisa sampai 3 jam totalnya. Makanya saya minta Andri datang menemani.
Beberapa menit kemudia datang Bagus, rekan juga di komunitas @Bloodforothers rgional Jogja (@bfojogja), karna memang Andri tidak bisa datang, sehingga Bagus berinisiatip menggantikan. Sambil menunggu proses cek lab dan kros cek, kami ngobrol kesana kemari mengenai beberapa event @bfojogja. Sampai ahirnya pukul 22.35 WIB saya dipanggil petugas untuk mengabarkan hasil cek lab.
Ya,,,,,, saya lulus cek laboratorium dan kros cek. Langsung sama petugas saya dipersilahkan masuk ke ruang donor darah. Sudah lengkah dipersiapkan alat donor Apheresis. Sebelum menancapkan jarum tepat di vena lengan saya, petugas sempatkan cek tensi saya, alhamdulillah 90-130 sedikit lebih tinggi dari biasanya yang 80-120, namun masih dalam kondisi normal. Setelah dicek tensi, langsung jarum Apheresis ditancapkan ke vena lengan kanan saya sebagai jalannya darah keluar.
Donor Darah Apheresis merupakan donor kompenen darah yang dibutuhkan pasien, bisa trombosit, plasma, leukosit atau yang lainnya (dalam proses donor saya merupakan Tromboapheresis, komponen trombosit yang diambil). Dalam proses donornya, prinsip kerjanya darah diambil sekitar 350-400 cc lalu dimasukan ke alat guna memisahkan komponen yang diperlukan. Komponen yang diperlukan, misal trombosit, diambil di kantong tersendiri sedangkan sisa komponen darah yang lain dikembalikan lagi ke dalam tubuh. Proses seperti ini berlangsung selama 5-6 kali (putaran) sampai didapatkan jumlah trombosit yang dibutuhkan.
Pada putaran ke 6, putaran terahir, hp saya berdering, saya pikir siapa tengah malam gini kok ada yang menelpon. Saya minta tolong Bagus untuk untuk mengambilkan hp. Bagus langsung sigap mengambilkan hp, ternyata dari calon istriku, Khusnul Wahidah, yang insya allah tanggal 10 Juni 2014 besok akan resmi jadi istriku, amin.
Telp langsung saya angkat, kami saling ucapkan salam, lalu saya tanya. Kok malem-malem telpon dek, belum tidur. Dia bilang sudah bangun. Saya tanya lagi, ada apa kok telp malem-malem? Ndak ada mas, mau ucapin selamat ulang tahun saja. Lho saya ulang tahun to dek, jawab saya. Karna memang saya tidak ingat sama sekali kalau detik itu saya tepat ulang tahun yang ke 26. Saya liat jam memang sudah pukul 00.06, liat tanggal 25 Mei 2014. Baru sadar kalau saya berulang tahun.
Sontak saya merasa bahagia sekali, di detik-detik bertambahnya umur, saya bisa berdonor darah apheresis. Di detik-detik bertambahnya umur, saya masih bisa berbagi dengan sesama, ditambah dengan suara manies calon yang cukup memberi kejutan, bahagianya saya di detik bertambahnya umur ini.
Donor selesai sekitar pukul 00.15, kami bertiga langsung pulang. Karena memang hari sudah sangat larut. Tak lupa sebelum pulang saya ucapkan ke petugas UPTD yang selama 24 jam siap sedia melayani pendonor. Manusia-manusia luar biasa. Saya pamit juga dengan Bagus yang sudah rela meluangkan waktu istirahatnya untuk menemani saya dan adim donor. Ahirnya kami pulang ke rumah masing-masing.
Sepesial terimakasih saya ucapkan ke calon istri yang sudah memberikan kejutan, kepada adiku yang rela meluangkan waktu menemani donor darah yang berjam-jam ditengah rutinitasnya yang padat, juga kepada Bagus yang telah menemani kami berdua. Kepada Andri sebagai komando pengerahan pendonor yang menghubungi saya, kepada keluarga besar @Bloodforothers regional @bfojogja pasukan siap tempur kapanpun ada kebutuhan darah. Kepada para petugas UPTD yang tak kenal lelah melayani pendonor guna memenuhi kebutuhan pasien akan darah. Kalian adalah manusia-manusia istimewa.
Jempol buat Mas im, Semangat..! Semangan.. #kata Mas Rendi :D
ReplyDelete