Semangat Ngupoyo Pinter
Suparno namanya, pertama kali mengenal beliau di Pelatihan Pengenalan Komputer dan Internet dasar serta Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis IT dari Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) program Perpuseru di Perpusda Gunungkidul. Saat pertama kali mengenal beliau yang saat itu menjadi salah satu peserta pelatihan sangat aktif sekali. Sederhana, apa adanya selalu beliau tunjukan setiap mengajukan pertanyaan dan memberi tanggapan selama sesi pelatihan. Seolah tidak ada yg mau ditutupi, semuanya ceplas-ceplos diutarakan beliau dengan penuh kedesaannya. Ya, sifat kedesaan yang masih cukup kental ini yang membuat penulis ingin tahu lebih lanjut mengenai beliau.
Bpk Suparno, merupakan salah satu pengurus perpustakaan Ngupoyo Pinter yang terdiri dari dua pengurus inti, beliau dengan istrinya. Penulis lebih memilih menyebut bpk Suparno sebagai satu-satunya pengurus inti perpustakaan Ngupoyo Pinter, karena memang pengurusnya hanya Bpk Parno dan Ibu Parno. Bagaikan dua sejoli yang tidak bisa dilepaskan dari perpustakaan Ngupoyo Pinter. Dalam kesehariannya, selain sebagai seorang petani, beliau juga mempunyai keahlian di bidang reparasi elektronik, TV, Radio, Tape, dll.
Sejak tahun 2008, Suparno yang memang mendapatkan istri anak dari salah satu aktifis perpustakaan di DI Yogyakarta, Bpk Sukino, bergelut dengan perpustakaan. Suparno berinisiatif untuk meneruskan salah satu perpustakaan yang didirikan oleh mertuanya tersebut. Perpustakaan Ngupoyo Pinter namanya. Bukan karena warisan dari mertua, Suparno bilang bahwa mengelola perpustakaan adalah sebuah amanah dan ajaran dari kitab suci Al Quran, "iqro" bacalah. Dengan ada perpustakaan beliau berharap semakin banyak masyarakat tercerdaskan melalui membaca di perpustakaan.
"Ngupoyo Pinter" sendiri berasal dari bahasa jawa yang kurang lebih artinya adalah Berupaya Pintar atau berupaya atau berusaha untuk menjadi lebih pintar, dijadikan sebagai nama perpustakaan karena mengandung filosofi yang sangat baik. Harapannya, dengan hadirnya perpustakaan Ngupoyo Pinter, masyarakat sekitar dapat lebih pintar dengan belajar diperpustakaan.
Bukan hanya sekedar nama, filosfi dari Ngupoyo Pinter benar-benar diresapi oleh bpk Suparno. Menurut info yang penulis dapatkan, beliau cukup aktif dalam berbagai kegian di masyarakat terutama di bidang pertanian. Melalui perpustakaan Ngupoyo Pinter, beliau mengedukasi masyarakat bagaimana bertani yang benar. Alhasil, hasil pertanian masyarakat sangat Bagus dan bernilai lebih. Tidak sebatas itu, beliau menjadikan perpustakaan Ngupoyo Pinter sebagai tempat diskusi dan konsultasi mengenai pertanian.
Tak hanya di bidang pertanian, setelah perpustakaan Ngupoyo Pinter mendapatan bantuan unit komputer dari CCFI program Perpuseru, Suparno mendikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan pembelajaran komputer. Terhitung sejak 21 Desember 2015 sampai tanggal 1 Januari 2015 kemaren, perpustakaan Ngupoyo Pinter membuka kelas pelatihan komputer secara bertahap bagi masyarakat sekitar. "Mengingat keterbatasan unit, maka dilakukan pelatihan secara bertahap sampai jumlah peserta lebih dari 25 orang." Tutur Suparno. Setiap bulannya, perpustakaan Ngupoyo Pinter menjadwalkan akan melakukan pelatihan berkaitan dengan IT, dari komputer dasar sampai internet marketing dasar.
Apa yang dilakukan Bpk Suparno adalah contoh yang sangat baik, terlebih lagi beliau menggunakan media perpustakaan sebagai sarananya. Sederhana, penuh semangat ingin maju, pantang malu dan putus asa demi mengembangkan masyarakat. Biar masyarakat desa, namun tidak kalah dengan masyarakat kota begitu pesan tersirat yang ingin beliau sampaikan.
Melihat apa yang sudah bpk Suparno kerjakan, penulis menjadi sangat yakin jika para pengurus perpustakaan mempunyai jiwa Suparno maka akan sangat membantu masyarakat selangkah lebih maju lagi. Bayangkan, jika di setiap desa ada perpustakaan, dan dikelola oleh orang yang berdedikasi tinggi maka kemajuan negeri bukan lagi mimpi.
Selamat melanjutkan perjuangan pak Parno.
0 Response to "Semangat Ngupoyo Pinter"
Post a Comment