Bisnis Plan Sebagai Landasan Pengembangan Bisnis

Binsis anda stagnan? Segitu-gitu saja dari tahun ke tahun? Jika iya, bisa jadi anda sama dengan beberapa perajin yang saya temui tempo hari. Kebetulan, ahir Oktober kemarin saya berkesempatan memfasilitasi sebuah kelas pelatihan penyusunan bisnis plan. Kegiatan pelatihan tersebut diselenggarakan oleh dinak Perindagkop dan ESDM kab. Gunungkidul.

Semua peserta yang mengikuti pelatihan mengungkapkan tidak mempunyai bisnis plan pada bisnisnya. Saat saya minta mereka untuk menuliskan kondisi usaha saat ini dan harapannya ke depan, rupanya mereka baru sadar bahwa ada gap yang terjadi. Ada banyak hal yang harus dilakukan untuk dapat mengubah kondisi saat ini menjadi seperti yang mereka harapakan. Namun ketika ditanyakan, “Langkah apa yang harus bapak ibu lakukan terlebih dahulu?”. Mereka bingung mau mulai dari mana.

“Kenapa pak/ibu kok pada diam? Bingung ya?”, semua serentak menganggukan kepala. “Pasti bapak/ibu tidak mempunyai bisnis plan?”, semuanya serempak mengatakan “iya mas, kami belum punya bisnis plan.”. Ada pula yang meninpali dengan “Boro-boro bisnis plan, ndak sampai sana mas pikiran kami, bagi kami yang penting usaha jalan.”. Banyak pelaku usaha yang tidak faham akan pentingnya bisnis plan dalam menjalankan bisnis, terutama untuk pengembangan bisnis.

Itulah gambaran dari peserta pelatihan penyusunan bisnis plan di Gunungkidul, banyak pengusaha yang tidak faham akan pentingnya perencanaan dalam bisnis. Bisa jadi Anda merupakan salah satu pelaku usaha yang tidak mempunyai perencanaan bisnis. Mungkin bagi Anda yang terpenting usaha jalan saja sudah sangat bagus, tidak butuh perencanaan bisnis segala, toh juga selama ini bisnis jalan tanpa harus bikin bisnis plan. Namun bisa saya pastikan, usaha Anda akan stagnan pada level tersebut.

Berbeda halnya dengan bisnis yang direncanakan dengan baik, bisnis-bisnis semacam ini akan punya kitab panduan bagaimana cara mengembangkan bisnis. Betapa tidak, dalam bisnis plan kita berbicara mengenai semua aspek dalam bisnis. Mulai dari aspek produk maupun produksi sampai ke aspek pemasaran. Semuaya tertuang jelas. Dengan seperti itu, maka kita akan dengan mudah mengetahui tahapan-tahapa apa yang harus dilalui dalam pengembangan bisnis.

Dalam bisnis plan/perencanaan bisnis, kita akan berbicara mengenai aspek produk. Berbicara produk maka mau tidak mau kita akan berbicara mengenai konsep dari produk itu sendiri. Sebuah produk harus mampu menjawab permasalahan yang dialami oleh konsumen. “Permasalahan dari konsumen yang mana yang ingin diselesaikan?”. Contoh gampangnya seperti ini, Go Jek hadir guna menjawab permasalahan dari konsumen yang sering dihargai lebih mahal oleh tukang ojek pangkalan. Go Jek pula mampu menjawab permasalahan konsumen akan kenyamanan dan kepercayaan akan penggunaan jasa ojek.

Di sisi lain, Go Jek hadir dengan bisnis yang sama dengan yang ditawarkan oleh ojek pangkalan. Sama sama jualan jasa ojek. Namun Go Jek mampu mengonsep produknya menjadi produk yang tidak biasa, tidak sama denga ojek pangkalan. Mulai dari penggunaan aplkasi android yang memang cukup banyak digemari orang saat ini, di sini Go Jek mampu menjangkau pasar lebih luas. Go Jek menggunakan tarif yang pasti dalam hitungan kilo meter, tidak ada lagi kata tawar-menawar harga dan dipukul dengan harga yang mahal, jauh dekat di Go Jek sudah ada standar kilometernya. Pelayanan yang ramah. Waktu tunggu konsumen diperkecil karena layanan gojek berbasis wilayah terdekat, dan seabrek kelebihan yang ditawarkan Go Jek, sehingga tidak heran jika orang banyak beralih ke Go Jek.

Ciptakan nilai lebih dari produk. Dalam berbisnis tentu kita akan mendapati persaingan dari usaha sejenis. Baik Anda sebagai pencetus bisnis pertama maupun sebagai pengikut, pasti akan menghadapi persaingan bisnis. Untuk itulah perlunya bisnis membuat unifikasi atau kekhasan dalam berbsisnis. Jika itu produk, maka produk itu harus punya kelebihan diandingkan produk sejenis lainnya. Jika tidak punya kelebihan, maka jangan menggerutu jika bisnis kalah bersaing.

Setelah produk, dalam bisnis plan juga menyangkup aspek pasar. Setelah tadi kita punya produk yang dihadirkan untuk mampu menjawap persoalan dari konsumen dengan beribu kelebihannya dibandingkan produk sejenis, maka selanjutnya kita akan berbicara mengenai pasar. Produk yang kita buat tadi akan dipasarkan kemana?

Berbicara mengenai pasar maka tidak akan terlepas dari membicarakan segmentasi pasar dari suatu produk. Produk yang telah diuat di atas dengan seabrek kelebihannya mau dipasarkan kemana? Pasar mana yang mau dan mampu membeli produk tersebut? Hal ini harus sudah jelas di awal. Jika tidak, atau mungkin Anda mengatakan pasar yang ingin di tuju adalah semua segment, kalau seperti itu bisa jadi Anda belum pernah melakukan survey sebenarnya pasar mana yang paling cocok untuk produk Anda.

Setelah mengetahui segmentasi pasar, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi pemasaran apa yang akan diterapkan. Dalam menentukan strategi pemasaran, aspek efektifitas dan efisiensi yang dipertimbangkan. Jangan sampai kita membuat strategi pemasaran yang justru banyak buang energi, bukannya penjualan yang kita dapatkan namun penolakan yang terus berdatangan.

Segmentasi pasar yang tidak jelas akan cenderung menghasilkan strateri pemasaran yang kurang efektif. Untuk itu, perlu ditekankan di awal dalam menentukan segmentasi pasar harus jelas di segment pasar mana. Jangan lagi ada yang masih ngambang dan ngawang. Berbicara segmentasi pasar, otomatis kita akan berbicara mengenai potensi pasar dari bisnis, jika kita salah dalam memilih segmentasi pasar, bisa jadi kita salah dalam menghitung potensial pasar yang akan kita sasar.

Poin ke tiga dalam sebuah bisnis plan setelah produk dan pasar adalah aspek Orang atau sumber daya manusia. Dalam bisnis tentu kita tidak akan terlepas dari yang namanya kebutuhan tenaga untuk menjalankan bisnis. Seotomatisnya bisnis masih tetap membutuhkan kapasitas orang yang mensetupnya. Jadi sekali lagi bisnis tidak akan terlepas dari kebutuhan SDM.

Bertujuan untuk mengatur efisiensi dalam bisnis, maka penempatan SDM yang tepat akan menjadi keuntungan tersendiri dalam bisnis. Bisnis akan berlari kencang jika kita mampu menempatkan orang-orang yang tepat, sebaliknya bisnis bisa bubar dengan orang yang tidak sesuai kapasitasnya ada di bisnis. Nah untuk itulah sangat penting kita mengidentifikasi kebutuhan SDM dalam bisnis, sehingga bisnis bisa berjala optimal.

Aspek terahir yang ada dalam bisnis plan adalah Uang. Menjalankan bisnis otomatis kita akan menjalankan uang. Bisnis sama dengan uang, tidak bisa dipungkiri. Dalam aspek uang, bisnis plan berusaha mengatur dan merencanakan kebutuhan uang untuk menjalankan roda bisnis di yang disusun di atas. Berapa kebutuhan untuk membiaya sebuah bisnis. Di sisi lain juga kita berbicara besaran potensi pendapatan yang ingin dicapai oleh sebuah bisnis. Dari potensi pendapatan dan kebutuhan biaya, kita bisa memployeksikan laba ruginya

Di ahir, dari bisnis plan kita bisa menyimpulkan bisnis yang akan dijalankan sebenarnya layak atau tidak. Jangan sampai kita menjalankan bisnis yang malah rugi, bukannya untung malah buntung!

Itulah pentingnya dari bisnis plan. Bisnis plan mampu memberika kita road map dari bisnis yang kita jalankan. Mau dijadikan seperti apa sebuah bisnis, semua tertuang di dalam bisnis plan. Panduan step by stepnya jelas. Jika rekan-rekan pelaku UMKM memiliki bisnis plan, saya pikir perkembangan mereka akan jauh lebih cepat dibandingkan pelaku UMKM yang tidak mempunyai bisnis plan.

Oleh:
Imam Syafi’i
CEO Rumah Branding Jogja
Konsultan Bisnis PLUT-KUMKM DIY

Artikel ini pernah dimuat di Harian Bernas Edisi Sabtu, 7 November 2015.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bisnis Plan Sebagai Landasan Pengembangan Bisnis"

Post a Comment