Memfasilitasi, Seni Membagi sekaligus Menerima
Fasilitasi, bagi saya adalah cara pembelajaran yang paling menyenangkan. Selain memang pola belajar orang berumur cenderung tidak suka dengan pola satu arah yang cenderung monoton, maka dengan cara ini sebenarnya saya sedang menggali ilmu dari setiap peserta.
Saya yakin bahwasanya ilmu itu datang dari manapun dan dari siapapun. Ada kalanya orang yang paling kita anggap tidak tahu atau kata kasarnya 'Bodoh' justru dari beliaulah sumber dari ilmu. Maka dari itu saya lebih suka menganggap saya yang sedang berdiri didepan peserta sama dengan mereka yang sedang duduk menjadi peserta.
Seni menggali dalam teknik fasilitasi inilah yang acap kali saya manfaatkan untuk kepentingan saya. Ya sebenarnya saya itu oportunis. Selalu tidak ingin rugi. Termasuk pula saat membagikan ilmu di setiap kelas saya mengajar disana justru saya selalu berusaha menyerap sebanyak-banyaknya ilmu dari setiap peserta.
Dan fasilitasi sangat menguntungkan saya, karena dengan asiknya saya akan mencoba mengorek habis apa yang dikuasai para peserta. Jadi jangan heran kalau sebenarnya bukan saya yang sedang mengasih ilmu, namun sebaliknya saya yang sedang menyerap atau boleh dikata mencuri ilmu dari teman-teman semua.
Saya rakus dan oportunis? Jelas sekali, maka untuk itu ku doakan semoga ilmu yang berhasil saya serap menjadi amal ibadah bapak-ibu dan rekan-rekan semua yang pernah saya membersamai disana menjadi berkah yang tiada henti mengalir. Dan akan terus mengalir kebaikan. Karena saya sangat yakin bahwasanya salah satu amalan yang tiada putus adalah ilmu yang bermanfaat dan terus diajarkan ke banyak orang lainnya.
Bagi semua rekan-rekan semoga semakin berbahagia dengan terus mengalirnya ilmu yang bermanfaat.
Salam fasilitasi.
0 Response to "Memfasilitasi, Seni Membagi sekaligus Menerima"
Post a Comment