Sudah, Jalankan Saja Usahamu!
Tempo hari ada seorang anak muda datang ke
kantor untuk berkonsultasi mengenai bisnis. Pusat Layanan Usaha Terpadu
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT-KUMKM) DI Yogyakarta, kantor
dimana saya bekerja, merupakan sebuah lembaga yang konsen dalam pengembangan
bisnis. PLUT-KUMKM DIY memiliki tujuh layanan bisnis yang salah satunya layanan
konsultasi bisnis dengan beberapa konsultan yang diperuntukan untuk melayani
pelaku KUMKM yang dating berkonsultasi menangani permasalahan-permasalahan
bisnis. Layanan tersebutlah yang ingin diakses oleh pemuda tadi.
"Selamat pagi, ada yang bisa kami
bantu?" sambutan ramah PR PLUT-KUMKM DI Yogyakarta.
"Iya mbak, saya mau berkonsultasi
mbak mengenai usaha." Jawab si anak muda.
"Sudah ada janji sebelumnya dengan
konsultan yang ada?" tanya si PR.
"Belum mbak" Balas si pemuda.
"Tunggu sebentar ya, saya cek dulu
konsultan yang masih kosong hari ini" Si PR lalu masuk ke dalam untuk
memastikan jadwal konsultan yang masih kosong.
Beberapa menit berikutnya "Mari mas
ikut saya" diantarkannya si pemudah ke salah satu konsultan bisnis PLUT-KUMKM
DI Yogyakarta, ialah Imam Syafi’I, Saya sendiri.
"Begini pak, saya itu mau buka
usaha namun bingung mau usaha apa? Sudah banyak rencana yang saya buat, sudah
banyak pula dari rencana itu yang sudah saya susun menjadi bisnis plan. Namun
begitu pada ahirnya, saya gamang untuk memulainya. Masih berpikir apa iya usaha
ini nantinya akan jalan? Apa iya usaha ini akan laku? Apa iya usaha ini paling
baik saat ini? Ahirnya saya mentok tidak buka-buka usaha" tanya si pemuda.
"Usaha yang baik adalah usaha yang
dijalankan" balas saya kepada pemuda tersebut.
"Maksudnya pak?" tanya si
pemuda.
"Begini mas, sudah banyak yang
datang kesini dan menanyakan kira-kira usaha yang baik saat ini apa? Jawabannya
tetap sama usaha yang dijalankan. Sudah banyak orang yang ingin membuka usaha
A, usaha B, atau usaha C, namun sedikit dari mereka yang berhasil
mengeksekusinya. Kunci dari sebuah usaha adalah dijalankan. Rencana bisnis
hanya akan menjadi seonggok sampah diotak anda kalau tidak dieksekusi. Tugas
anda saat ini hanya menjalankannya saja. Mulai saja usahanya." balas saya menegaskan.
"Tapi nanti kalau terjadi apa-apa
gimana? Kalau rugi? Kalau gagal?" cerocos si pemuda.
"Nah begitulah kebanyakan orang
berpikir. Mereka takut pada hal-hal yang belum terjadi. Ketakutan tiada ujung.
Iya kalau terjadi, kalau tidak bagaimana? Kalau malah sebaliknya anda menjadi
sukses gimana? Apakah ini tidak dipikirkan? Jalankan saja usahanya! Soal nanti
dipikir sambil jalan, kalau tidak laku dievaluasi kenapa kok tidak laku, apakah
ada yang salah? Perbaiki! Kalau laku keras? Cek apa yang menyebabkan laku
keras? Tingkatkan lagi! Jangan belum-belum sudah negatif, optimis saja mas.
Sudah jalankan saja usahanya." panjang lebar saya menjelaskan.
"Kalau soal apa usahanya pak?"
si pemuda tanya lagi.
"Usaha apapun akan menjadi baik
kalau dijalankan. Dan tidak baik kalau cuma dipikirkan, bisa membuat kita
gila!" timpal saya samil sedikit nada bercanda.
Tawa rencah menghiasi ruangan.
"Ok pak, kalau begitu saatnya saya
take action. Saatnya saya memulai usaha! Mohon bimbingannya ke depan pak."
si pemuda pamit meninggalkan ruangan saya.
Esoknya si pemuda menjalankan usaha,
seminggu, dua minggu, satu bulan, dua bulan progres usahanya sangat baik.
Kalau saja si pemuda tidak menjalankan
usahnya, apa yang akan terjadi? "Usaha yang baik adalah usaha yang
dijalankan".
0 Response to "Sudah, Jalankan Saja Usahamu!"
Post a Comment